No Bookmarks
Bookmark
Rating
Review at:

Tukang Parkir Yang Baik Hati

Tukang Parkir Yang Baik Hati
Photo credit: rouge21 via Visual hunt / CC BY-SA

Stigma yang berkembang di masyarakat dewasa ini ialah menilai seseorang berdasarkan pekerjaannya. Semakin tinggi penghasilan yang kamu miliki, kamu akan semakin dihargai oleh masyarakat, apakah pandangan konstruksi sosial ini benar?

Saya tidak berpandangan demikian, saya pikir, selagi setiap orang merasa bahagia dengan pekerjaan yang sedang ditekuninya saat ini, ia pun layak untuk dihargai tanpa peduli berapa penghasilan yang ia dapatkan dari profesinya. Kenapa?

"Setiap orang punya kebutuhan dan keinginan untuk dihargai oleh orang lain, begitulah nature manusia"

Siang itu saya sedang mengantar ibu ke bank bjb terdekat, tiba-tiba hujan turun, mau tidak mau kami harus bergegas, begitu sampai di depan bank yang kami tuju, saya dan ibu langsung berjalan masuk ke bank, yang ada di pikiran saya waktu itu adalah saya tidak mau basah kuyup kehujanan. Kamu tahu, apa yang saya lupakan waktu itu? Iya, hp asus saya tertinggal di motor.

Ketika sedang asyik mengobrol dengan ibu, ada seseorang yang menghampiri saya, ia menanyai saya, apakah saya pemilik ponsel tersebut, saya langsung mengiyakannya, oh well, terimakasih sudah mau repot-repot mengembalikan ponsel ini kepada saya, pemiliknya.

So, lewat artikel ini, saya ingin bercerita tentang kebaikannya sebagai bentuk ucapan rasa terimakasih saya padanya, walaupun saya tidak tahu dan kenal dengannya, kebaikan harus dibalas dengan kebaikan pula, bukan? 

Semoga Tuhan membalas kebaikanmu, Thanks :)