No Bookmarks
Bookmark
Rating
Review at:

Belajar Pantang Menyerah dari Hendrik - SLB Students Who Come to Our Home

Kamis, 26 Juni 2014 - Siang itu, aku dan teman-teman sedang mengadakan rapat koordinasi di sekretariat ESA UHAMKA tercinta. Di tengah rapat, tiba-tiba ada suara ketukan pintu, kami pun mengalihkan pandangan ke asal suara tersebut. Ada seorang lelaki, aku tidak mengenalnya,begitu pun teman-teman lainnya.

Belajar Pantang Menyerah dari Hendrik - SLB Students Who Come to Our Home
ESA UHAMKA kedatangan tamu siswa SLB dari Lenteng Agung (Dok: Pribadi)

Dia pun berkata:
Hendrik: Can I meet with the chief?"
Me: (It's me, maybe he has a bussiness with me, but I never met him before). Yeah, me, I am the chief in here.
Hendrik: Can I have a word please?
Me: yes, you can.

Aku pun keluar sebentar, namun tak beberapa lama kemudian, aku mempersilahkannya untuk masuk ke ruangan supaya yang lain pun tahu maksud dan tujuannya datang kemari. Namanya adalah Hendrik, dia adalah siswa SLB dari Lenteng Agung, maksud kedatangannya kemari ialah untuk meminta bantuan charity (sumbangan) sebesar Rp 78.000 untuk acara sekolahnya.

Ia juga bercerita, sebelum ia datang kemari, ia sempat mengunjungi beberapa kampus untuk hal serupa, namun sayang, bukannya mendapatkan sumbangan, yang diterima adalah tangan kosong, celaan dan hardikan dari orang lain hanya karena keterbatasan fisik dan berpenampilan seadanya. Ia juga mudah akrab dengan kami, buktinya dia berkenalan dengan teman-temanku satu persatu, dan bercanda.

Kami pun tergerak untuk membantunya. Geofahri Halim, Bendahara Umum kami, memberikan donasi kepada Hendrik, jumlahnya kami lebihkan, dan terlihat jelas di raut wajah Hendrik, ia tampak begitu senang mendapatkan bantuan tersebut, kami berdo'a, semoga bantuan tersebut bisa berguna dan bermanfaat untuknya. :)

Satu hal yang kami pelajari darinya, walaupun seringkali dia mendapatkan penolakan, namun itu bukan berarti menyerah, justru kita harus terus berusaha, karena dalam berusahalah kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan.